BINTALSIK SISWA SISWI SMK NEGERI DANDER OLEH KODIM 0813 BOJONEGORO

Selama ini, bela negara identik atau dipahami hanya sebatas militer saja. Padahal, menurut UU No 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) untuk Pertahanan Negara, bela negara merupakan tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif, dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa serta negara. Setidaknya, masih menurut UU ini, ada empat bentuk partisipasi masyarakat dalam bela negara, yakni pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran, pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi.

Bela negara adalah bentuk kecintaan kepada negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas dan tanggungjawab Tentara Nasional Indonesia (TNI), tetapi juga segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya.

Untuk menanamkan rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka kita sebagai warga negara Indonesia wajib menjaga keutuhan bangsa dan membela negara dari masalah apapun. Peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) sebagai generasi penerus bangsa harus ditanamkan rasa tanggungjawab dan rasa memiliki atau rasa cinta terhadap negara Indonesia sebagai salah satu program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Di SMK Negeri Dander giat penguatan bela negara oleh Kodim 0813 Bojonegoro. Sebelum kegiatan dimulai terdapat apel/upacara pembukaan oleh Bapak Kepala Sekolah. Selanjutnya siswa siswi SMK Negeri Dander Bojonegoro dikumpulkan dilapangan untuk memahami instruksi yang diberikan. Setelah itu, materi diaula yang didampingi oleh bapak-bapak tentara. Kemudian, materi selesai kegiatan selanjutnya PBB alias Baris berbaris. Karna cuaca tidak mendukung karena hujan deras, siswa siswi segera masuk diruangan aula. Diaula ada materi sejenis ice breaking dengan menggunakan alat dan bahan seadanya saja. Ada permainan tangkap bola, kuis dll.sehingga membuat anak-anak lebih enjoy dan nyaman dalam melakukan kegiatan Budaya santun dengan etika, moral, dan sikap yang baik harus mampu menjadi benteng siswa siswi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan mumpuni seperti yang diharapkan dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Penguatan karakter ini hendaknya ditingkatkan dan dijadikan sebagai pembatas agar generasi ke depan tidak terjerumus ke dalam lembah kenistaan. Semoga bangsa dan negara Indonesia terlindungi dari berbagai ancaman yang dapat merobek persatuan yang telah lama dirajut para pendiri bangsa.