Setelah beberapa saat lalu kita dihadapkan dnegan wabah covid 19, dimana semua aktivitas sangat dibatasi. Begitu pula dengan kegiatan pembelajaran yang ada disekolahan khususnya jurusan farmasi, dimana kita yang seharusnya melakuakn banyak praktikum ataupun eksperimen didalam ruangan karena terkendala dengan batasan aktivitas, akan tetapi tidak menyurutkan semangat guru dan siswa/I farmasi dalam mengikuti pembelajaran.
Selain dari ruang kelas kita masih bisa belajar ditempat terbuka seperti taman green house, hutan buatan ataupun di tempat lain yang memiliki fasilitas mendukung untuk pembelajaran. Pada awal semester tahun 2020 sungguh amat mengejutkan dimana ketika kita semua mendapat kabar bahwa dunia kita sedang tidak baik-baik saja. Kita semua merasakan dampak dari wabah virus19 . akan tetapi kita tidak hanya diam saja, kita terus melakukan aktifitas dengan protocol kesehatan yang telah ditetapk oleh pemerintah. Sama hal nya dengan kegiatan kita yang awalnya hanya monoton didalam ruangan, kali ini kita mencoba untuk membuat model pembelajaran yang sedikit berbeda.
Dengan misi dan visi yaitu menjadikan anak lebih aktif dalam bidangnya, kami berusaha untuk memberikan sedikit perubahan agar siswa/I dapat menerima dan mengikuti pekembangan jaman diera generasi z.
Kegiatan pembelajaran yang kita lakukan semuanya berpusat pada siswa/I, agar kedepannya mereka bias lebih percaya diri lagi dengan hasil karya mereka. Berawal dari keikutan serta menjadi peserta Lomba Kompetensi Siswa ( LKS) tidak jarang siswa/imengalami kepercayaan diri mereka tidak maksimal.
Maka dari itu kami melakukan pembelajaran dengan metode demonstrasi terbimbing, agar melatih siswa/I lebih percaya diri lagi dalam mengutarakan pendapat mereka. Dengan dilakukannya metode demonstrasi terbimbing. Banyak siswa/I yang termotivasi ingin selalu mencoba dan menjadi aktif dalam melakuakn diskusi atau pun penyamapaian presentasi didepan kelas atau audiens.
Metode demontrasi terbimbing tidak hanya melatih bakat kelompok tetapi juga sangat mempengaruhi dari individu anggota kelompok. Dimana mereka berupaya untuk menggali potensi pada diri mereka sendiri, sampi akhirnya mereka tidak canggung lagi dalam menyampaikan pendapat mereka.
Disisi lain sifat emosional siswa/I dapat mempengaruhi keaktifan pada saat melakukan presentasi. Yang mana kadang mereka masih sangat mengedepankan rasa emosional yang menggebu, akan tetapi dengan metode demonstrasi terbimbing guru juga bisa memberikan arahan arahan sebagai teman sebaya, senior ataupun motivator bagi siswa/i. diharapkan semua guru dapat menerapkan metode tersebut agar kelak siswa/I smkn dander mampu bersaing ditingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional.
Namun semua itu juga perlu didukung dengan adanya fasilitas yang memadahi agar ketersediaan SDM lebih dapat mengembangkan karya karya yang inovatif untuk membuat generasi muda lebih berinovasi lagi. Penulis: Dian Setya Putri